Rabu, 11 November 2009

AMALAN MENGAMBIL “PULUNG” KEPALA DESA

Posted in AMALAN MENJADI KEPALA DESA

Mencalonkan diri menjadi kepala desa membutuhkan “pulung” yaitu energi gaib yang ada di alam semesta atas ijin Allah SWT.

Tanpa upaya batin untuk mendapatkan ijin-Nya, maka usaha lahiriah semata tidak akan mendatangkan keberuntungan lahir dan batin. Amalan yang perlu dilakukan oleh Calon Kepala Desa adalah:

Puasa sunah 7 hari
Saat puasa, setiap sholat subuh dan ashar membaca ayat ini 21 kali dan ayat itu bunyinya;

WA ALQAYTU ALAYKA MAHABBATAM MINNI WALITUSHNA A ALAA AYNI. (QS Thaaha, 39)

Selesai puasa, bacalah ayat di atas 5000 kali saat malam hari mulai jam 23.00 sd selesai

Sejak mengamalkan amalan di atas hingga pelaksanaan Pilkades, Calon Kades dan isteri menyimpan di dalam dompet atau saku dan dibawa kemanapun bepergian yaitu nama-nama ashabul kahfi yaitu:

Maksalmiina,

Tamliikha,

Marthuunis,

Naynuunis,

Saribunis,

Dzuunawaanis,

Falyastathyuunis, dan

Qithmiir.

(nama ini ditulis di kertas/kain. Lebih afdol memakai bahasa Arab.

Semoga cita-cita menjadi Kepala Desa tercapai atas ijin Allah SWT.


AMALAN MENGETAHUI DAN MENCARI PENCURI

Posted in AMALAN MENGETAHUI SI PENCURI

Ini amalan yang banyak dipraktekkan para kyai jaman kuno. Yaitu amalan untuk mengetahui siapa pencuri barang yang hilang.

Cara untuk mengetahuinya sebagai berikut:
Sediakan piring yang diolesi sedikit minyak kelapa.
Sediakan lampu teplok yang menyala
Baca surat al fatihan (3 X) dan baca sholawat (3X) dengan batin ingin memohon pertolongan Allah.
Angkat piring di atas lampu teplok dan minta kepada seorang anak yang belum di khitan untuk berkaca pada piring tersebut
Pegang bagian belakang lehernya dan baca doa ini (3X):

“Walmalakulladzii bilaa abin wa-ummin. Laa akla laa syurba walaa nawma lahum”

Suruhlah anak tadi memperhatikan permukaan piring, dengan Ijin Allah SWT akan tampak wajah pencuri barang Anda. Bila anak tersebut belum melihat wajah pencuri, ulangi langkah ini dari awal.


SEMUA DAUN BAMBU MEMPUNYAI BAYANGAN

Posted in BERKELANA KE ALAM RUH

Senin kemarin (2/11) pukul 20.23 WIB dalam sebuah perjalanan naik sepeda motor malam hari dari rumah menuju kantor untuk mengerjakan pekerjaan yang belum tuntas, saya mengalami sebuah kejadian tidak terduga.

Di sebuah jalan di tengah semak dan area pertambakan yang tenang dan disinari cahaya bulan, dalam hitungan kedipan mata tiba-tiba “sukma” saya terbang meluncur ke langit. Saya bisa merasakan pecahnya raga dengan sukma ini setelah sekilas melihat tubuh saya menjauh dari diri saya. Tubuh saya naik sepeda motor di jalan lengang, dan saya yang digapai sesosok ruh yang lain.

Dia kemudian menggapai tangan saya dan mengajak terbang ke sebuah awan. Di satu awan yang diliputi cahaya bulan itu, kami kemudian berhenti. Dia mengucapkan salam dan perkenalkan diri sebagai ruh binatang “wergul” (sejenis musang). Awan yang lembut dan basah itu menjadi permadani kami berdua untuk berdialog.

“Kamu tahu siapa aku?”

+Tidak tahu.

Aku ruhnya wergul

+Salam sejahtera untukmu

Sama-sama. Kau tahu untuk apa kau kuajak naik ke awan?

+ Tidak tahu

Kau kuajak sholat bersama ruh lain

+Alhamdulillah, terima kasih

Lihatlah di sekeliling sana, semua pada sujud di hadapan Ilahi. Yang berwarna coklat itu ruh para binatang, yang bewarna hijau itu ruhnya pepohonan, yang berwarna putih bersinar itu para malaikat-Nya… dan ruh manusia seperti kau lihat dirimu sekarang ini. Saat itu saya menyaksikan ruh saya sendiri tidak berwarna.

+ Allahu Akbar, ya saya benar-benar menyaksikan mereka…(Terlihat awan beriring yang jumlahnya sangat banyak tidak terhitung. Di awan-awan itu, tampak dari kejauhan bayangan beragam jenis makhluk Tuhan yang beraneka rupa. Ada yang duduk bersila, ada yang sedang sujud, ada yang sedang berdiri. Bayangan itu semakin jauh sehingga mata saya tidak lagi bisa menyaksikan mereka lagi.

Marilah kita sekarang menunaikan sholat.

+ Baiklah ya makhluk Tuhan, saya menjadi makmummu.

LALU KAMI SHOLAT DUA ROKAAT. DALAM SHOLAT SAYA LANGSUNG TIDAK SADARKAN DIRI BLANK, KOSONG, SUWUNG. Saya tidak mampu lagi mengingat apa yang terjadi saat sholat itu. Setelah mengakhiri sholat dengan salam, saya menunggu apa yang dikatakannya.

Sudahlah. Inilah tujuanku mengajakmu kemari. Menyaksikan betapa Maha Kuasanya Allah. Berterima kasihlah setiap hembusan nafasmu. Jangan pernah lalai, sombong dan tidak menyadari siapa dirimu.

+Terima kasih ya makhluk Tuhan. (Berkali kali dalam hati saya bersyukur yang tidak terhingga atas anugerah-Nya sehingga saya mendapatkan pengalaman gaib luar biasa ini. Rasa-rasanya tak pantas bila saya tidak menceriterakan pengalaman saya berhubungan dengan para makhuk Tuhan ke semua orang termasuk ke Anda, pembaca. Saya ingin bercerita agar Anda semua yang mungkin belum mengalami hal ini percaya sepenuhnya pada kegaiban makhluk Tuhan)

Baiklah, saya akan mengajakmu kembali (Dalam hitungan sepersekian detik, saya dituntun ruh wergul itu kembali ke bumi, Saya masuk tubuh saya kembali seperti sedia kala yang sedang mengendarai sepeda motor).

MENDAPATKAN JAWABAN
Sangat irasional, tidak masuk akal, bagaimana saya bisa terbang padahal saya bukan pesawat terbang? Saya juga tidak punya sayap, namun kenapa tiba-tiba saya bisa mengangkasa ke langit? Bukankah ini berlawanan dengan hukum newton mengenai gravitasi?

Semua itu terjadi dalam hitungan kecepatan yang tidak bisa diprediksi. Waktu di bumi begitu cepat, sementara saya diterbangkan begitu cepat dan bisa melaksanakan sholat. Saya hingga artikel ini ditulis menduga bahwa waktu kita dengan waktu ruhani itu sangat berbeda. Buktinya, saat itu saya bisa masuk kembali ke tubuh saya seperti sedia kala tepat dimana saya mulai keluar dari tubuh fisik saya.

Allahu Akbar…

Awalnya, saya enggan menceriterakan pengalaman gaib ini ke orang lain. Namun akhirnya saya mendapat petunjuk agar pengalaman gaib ini ditulis saja di blog dengan maksud agar pembaca bisa mengetahui bahwa alam gaib itu sungguh-sungguh nyata dan sangat bisa dipercaya.

Tiba di kantor, saya bertemu dengan Ki Kumitir, sahabat karib saya dan menceriterakan sedikit apa yang saya alami ini kepadanya. Sambil menyelesaikan pekerjaan kantor, kami pun terlibat diskusi ngalor ngidul padanya. Hari semakin larut dan Ki Kumitir pulang naik sepeda gunung hijau kesayangannya.

Saya meneruskan bekerja di depan layar komputer meskipun pikiran saya terpecah. Terus terang konsentrasi saya justeru pada pengalaman aneh tadi. Dalam hati saya bertanya soal jati diri siapa yang mengajak saya terbang ke angkasa tadi. Ya memang dia sudah memperkenalkan diri sebagai ruhnya wergul. Tapi benarkan ruh binatang itu ada? Aneh juga. Selama ini saya hanya mengenal dari buku atau dari informasi orang lain dan saya yakin begitu saja tanpa saya mampu membuktikannya. Ee… apa ini jin siluman binatang ya?

Beberapa jam kemudian, tiba-tiba komputer saya byar pet. Wah gangguan nih, apa voltase listrik kantor yang menurun ya? Saya bertanya dalam hati. Namun, tiba-tiba komputer nyala lagi dan tanpa saya sadari jari-jari tangan bergerak tanpa kendali, membuka koneksi internet dan langsung ke portal google. Di situ jari saya menulis kata kunci, klik enter dan langsung mengunduh tiga file yang total bermuatan tujuh belas buku elektronik yang terformat dalam bentuk Zip. Kalau ditotal, jumlah halaman buku itu sekitar 2000 halaman lebih. Saya membayangkan, kalau buku ini harus saya beli di toko buku berapa uang yang harus saya keluarkan ya?

Dalam waktu sangat singkat, satu persatu buku itu kemudian terdownload secara sempurna. Saya pun bersyukur Tuhan telah memberikan sebuah pengajaran yang langsung pada hari Senin malam itu. Pertama pengalaman spiritual dan kedua, jawaban pengalaman spiritual itu langsung dalam bentuk buku. Meskipun hingga kini belum semua buku tuntas saya baca, namun di salah satu buku itu saya telah menemukan jawaban bahwa yang mengajak saya mengangkasa adalah ruh binatang Wregul (sejenis musang).

Ya, dalam buku itu tertulis sebagai berikut: “Mereka bertanya kepada saya tentang ruh anak hasil aborsi. Apakah ada ruh anak hasil aborsi? Saya menjawab: SEMUA DAUN BAMBU MEMPUNYAI BAYANGAN (mungkin artinya semua yang menjadi makhluk Tuhan itu mempunyai ruh sesuai tingkat derajat masing-masing) Apakah ada gunanya memberi persembahan kepada ruh anak hasil aborsi? Hidup ini hanya ilusi. Begitu pula persembahan. Hanya mimpi belaka. Namun, ini adalah solusi terbaik untuk kedua belah pihak. Ruh anak hasil aborsi itu memiliki tempat tinggal, sedangkan si ibu mendapat ketenangan”

Dalam khasanah spiritualitas bangsa Jepang, semua yang ada memiliki ruh. Bahkan ruh binatang itu oleh orang Jepang disebut dewa. Salah satu dewa itu adalah dewa Daoh Hee (dewa yang berbentuk binatang musang). Di Jepang dewa ini sangat dielu-elukan, di Cina juga begitu. Mereka percaya bahwa dewa ini mampu mendatangkan rezeki yang banyak. Tubuh mereka memancarkan sinar harmoni ke lingkungan. Mata mereka jernih dan dalam. Meski berbentuk musang, namun mereka terlihat anggun dan senyumnya seperti gadis Jepang yang sipit dan sopan. Itu berarti yang mengajak saya untuk sholat di awan adalah benar-benar ruh binatang musang.

Akhirnya, saat menerima jawaban langsung dari Tuhan, saya hanya bisa pasrah menerima apa yang terjadi. Pengetahuan saya tentang dunia nyata dan gaib ini begitu terbatas dan kini saya tidak bisa berkata apa-apa selain mengimani sebuah ayat Allah yang baru saja dihamparkan di depan mata.

“Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.” [Surat Thaahaa: 98] ***


MENEMBUS RUANG GAIB YANG TERSUCI DI LAPISAN CAHAYA MAHA CAHAYA

Posted in RUANG GAIB TERSUCI

Meneruskan laku spiritual hingga tingkat tertinggi tidak boleh meninggalkan syariat. Misalnya, saat saya memeluk agama Islam, untuk mencapai taraf makrifat maka saya tidak boleh meninggalkan syariat sholat lima waktu. Banyak orang berpendapat, bila sudah mencapai taraf spiritual yang tinggi maka diperkenankan untuk meninggalkan syariat yang merupakan “kulit” untuk meraih makrifat atau “isi”. Bagi saya, orang yang demikian berarti belum mampu menghayati dan menyelami hakikat “sangkan paraning dumadi” yang sejati.

Hidup adalah proses belajar. Belajar menghayati semua fenomena hidup sehingga kita akhirnya bisa meminum segarnya menjadi wakil dan utusan Tuhan di bumi.Tubuh fisik kita terbuat dari empat anasir (air, api, udara, tanah) dan panca skanda. Untuk mencapai pencerahan sempurn, kita (orang-orang yang membina diri) menggunakan tubuh fisik (bagian dari diri kita yang semu) untuk menemukan diri kita yang sejati (diri sejati/guru sejati). Kita melahih diri kita terus menerus sehingga sifat diri sejati kita menampakkan diri. Penekanannya adalah kata MEMBINA DIRI.

Makrifat adalah satu momentum. Bukan kondisi yang berlangsung tetap. Meskipun kondisi spiritual kita telah mencapi tahap ini, namun itu tidak berlangsung tetap melainkan terjadi pada saat-saat khusus. Sementara tubuh fisik kita harus terus dilatih untuk mencicipi saat-saat untuk ekstasis itu. Sholat adalah bentuk meditasi (visualisasi) tertinggi dalam Islam. Dengan sholat, diri sejati akan menampakkan diri di hadapan kita dalam bentuk gerakan-gerakan sholat. Maka, sholat sebenarnya adalah bentuk latihan fisik dengan metode “menggunakan jasad fisik yang palsu untuk melatih yang asli.”

Penolakan para spiritualis untuk sholat, karena mereka secara epistemologis salah anggapan. Mereka beranggapan bahwa dunia ini sesungguhnya sesuatu yang riil dan terlepas dari pengamatan kita (realisme mutlak). Padahal dunia adalah berasal dari pikiran (idealisme) sehingga secara filsafati, tidak akan muncul kontroversi apabila kita melakukan syariat dengan benar.

Ya, syariat dengan tetek bengek ritualnya adalah sesuatu yang semu. Begitu juga dengan KEBENARAN sebenarnya adalah sesuatu yang semu. Namun dengan membayangkan bahwa hal tersebut tidak semu, maka benar-benar terjadi bahwa hal tersebut tidak semu. Supaya hal itu menjadi efektif, maka kita harus memiliki KEYAKINAN bahwa sholat, zakat, puasa, pergi haji dan syariat Islam lainnya adalah suatu hal yang bernilai dan nyata. Perlu diketahui bahwa Tuhan sebagai subyek persembahan kita sebenarnya memang menginginkan agar kita menyadari obyektivitas diri kita. Bahwa kita adalah obyek-Nya, merasa “diamati” oleh Sang Maha Subyek, sehingga secara etis dan filosofis adalah sebuah tindakan yang benar bilakita melaksanakan syariat untuk menyampaikan rasa hormat dan ikhlas kita kepada Tuhan.

Maka, dalam konteks itu akan terpetakan dua hal: OBYEK (hamba/kawulo) dan SUBYEK (Tuhan/Gusti./Ingsun). Keduanya memiliki tujuan dan kehendak yang berbeda. Sehingga untuk mencapai MANUNGGALING KAWULO GUSTI, tidak ada cara lain selain harus ada KESEPAKATAN antara subyek dan obyek. Kesepakatan itu bisa terjadi saat sang obyek harus manembah/sujud kepada subyek karena hanya subyeklah semua ini KUN atau terjadi. Obyek ada karena diadakan oleh Subyek. Subyek satu-satunya dasar kenyataan sehingga ketika kita (Obyek) melakukan dan menjalankan syariat, yang terjadi sesungguhnya yang terjadi adalah kita meluluhkan obyektivitas kita untuk bermanunggal menjadi subyek sejati.

Menundukkan kepala, menempelkan wajah di sajadah, menyebut nama Allah dan membayangkan bertemu serta berkomunikasi dengan Allah, semuanya itu agar mempunyai tujuan yang sama yaitu melatih kekuatan kemauan dan pikiran kita. Bersujud saat sholat dengan menggunakan kekuatan pikiran secara hakiki adalah sebuah kunci pembuka hijab mata kita agar terbuka pada Kehadiran-Nya yang Maha Dekat di dalam ruang gaib yang tersuci di lapisan Cahaya Maha Cahaya.


MENGHILANGKAN KEKUATAN PELET

Posted in AMALAN ANTI PELET

Telah dipaparkan pada kesempatan terdahulu bagaimana amalan dan cara memiliki ilmu pelet pengasihan. Tidak arif rasanya bila kita tidak memaparkan pula amalan untuk menolak dan menawarkan pengaruh ilmu pelet.

Senin malam (2/11) sekitar pukul 23. 00 WIB, dalam sebuah olah rasa, Tuhan telah mempertemukan saya dengan seorang guru spiritual yang luar biasa. Salah satu dari sekian banyak hal yang diajarkannya adalah bertahan dari serangan ilmu sihir . Bisa dipraktekkan untuk menyembuhkan DIRI SENDIRI dan ORANG LAIN yang terkena pelet/guna-guna. Inilah caranya:

POSISI: Duduk meditasi. Buka Mata. Tangan kanan diturunkan. Tangan kiri di depan dada, telapak tangan menghadap keluar dan lurus mengarah ke depan.

VISUALISASI: Tubuh berubah menjadi gunung besar yang duduk tenang kokoh di atas bumi

MANTRA: Om Erna-Erna Peina Nanshiya Suara (7 x)

Latihan 7 hari di depan cermin yang menggambarkan bahwa DIRI KITA SEKOKOH GUNUNG BESAR DI BUMI. Para dukun akan tahu, bahwa dia telah berhadapan dengan seorang ahli esoterik. Ilmu sihir akan kehilangan kekutannya.


MENGAKSES ENERGI ALAM SEMESTA UNTUK KEDAMAIAN HIDUP DAN MELENYAPKAN PENDERITAAN

Posted in AMALAN MENYERAP ENERGI ALAM SEMESTA

Ini adalah salah satu amalan mengakses energi alam semesta dan digunakan untuk melenyapkan penderitaan yang kita alami, hidup dinamis dan mencapai kedamaian hidup.

Pejamkan mata, duduk santai dan visualisasikan sebuah teratai di dalam hati kita memancarkan cahaya putih ke semua anggota tubuh kita. Lalu, lantunkan puisi mantra ini di dalam hati.

“HATIKU ADALAH HATIMU
SEMUA HATI ADALAH SATU HATI
SATU HATI ADALAH HATI ALAM SEMESTA”

Lalu diam dan rasakan aliran energi alam semesta yang begitu dahsyat merambat di nadi, darah, tulang dan seluruh tubuh kita selama 5 menit. Sederhana dan mudah bukan? Ya, memang ini cara yang sangat sederhana dan tidak perlu diperumit. Mengakses energi alam ini ada di semua agama semua tradisi spiritual dan aliran kepercayaan manapun di dunia. Cara boleh berbeda namun, tentu saja hakikatnya sama: MENYADARI SEMUA YANG ADA BERASAL DARI SATU SUMBER. YAITU TUHAN YANG MAHA SEGALANYA YANG MERUPAKAN CAUSA PRIMA (SUMBER SEBAB TERAKHIR YANG TIDAK DISEBABKAN LAGI).

Praktek rutin visualisasi ini sangat efektif dapat melenyapkan semua penderitaan yang kita alami dan menghilangkan hawa nafsu serta mendapatkan pencerahan hakiki. Bahwa sesungguhnya manusia adalah bagian dari dinamika alam semesta. Dinamika kosmologis yang terhubung oleh satu kesadaran rasa/batin untuk selalu bersujud pada Tuhan.

Mengapa efektif? Sebab visualisasi ini secara esoterik akan menyapa alam semesta (Alam semesta adalah makhluk terbesar ciptaan Tuhan) secara tulus sehingga alam semesta juga menyapa kita dan terjadi transfer energi alam semesta yang luar biasa dahsyat.

Bila kita tidak mengirim getaran sinyal rasa welas asih pada mereka, bagaimana mereka dapat menerima sinyal kita? Karena itu hati yang tulus sangat penting kita pancarkan ke alam semesta. Hati yang tulus dapat menggugah hati alam semesta untuk menyelimuti kita dan memberikan energinya (yang sejatinya bersumber dari energi-Nya) pada kita. Sebaliknya, hati yang tertutup dan keras membatu akan memancarkan energi penolakan sehingga antara kita dan alam semesta tidak bisa nyambung dan alam juga tidak akan membuka pintu energinya untuk kita.


HAKIKAT KIAMAT

Posted in HAKIKAT KIAMAT

“Pa, apa benar kiamat terjadi tahun 2012?”

Pertanyaan ini begitu mengusik saya. Betapa tidak, yang melontarkan pertanyaan adalah anak saya sendiri yang masih berusia 8 tahun. Saat saya tanya informasi itu datang dari mana, anak saya menjawab dari teman-teman sekolah.

Anak usia sekolah mendapatkan pengetahuan dari buku, dari “katanya si peramal A, B, C” atau dari “buku A, B, C”. Orang Jawa mengatakan JARE. Pengetahuan yang berasal dari TEMBUNG JARE ini kemudian terus berkembang seiring dengan perkembangan usia anak.

Kini, saat kita sudah memasuki fase berada pada lingkaran puncak kedewasaan mental harusnya pengetahuan yang berasal dari JARE itu sudah tidak boleh diugemi lagi. Harusnya seseorang bisa mengalami bagaimana beragama, bagaimana beriman, bagaimana berperilaku. Apek implementasi dari JARE itulah yang harusnya didahulukan.

Bila di kitab suci dikatakan kita perlu yakin bahwa hari akhir/kiamat itu ada. Maka pengetahuan tentang keyakinan itu sudah harus bisa dibuktikan. Jangan mengaku beriman kalau belum membuktikan. Misalnya kita diberitahu bahwa Tuhan itu ada, namun apabila kita belum menemukan ada-Nya Tuhan maka iman kita tingkatannya masih sangat rendah. Ibarat kita percaya bahwa api itu panas namun apabila belum pernah keslomot merasakan panasnya api maka kita belum bisa dikatakan beriman secara sempurna.

Kita harus berikhsan, kita perlu makrifat, kita perlu mengalami dan menyaksikan sendiri dengan akal budi, jiwa, batin, rasa. Amat sangat disayangkan bila umur kita dihabiskan hanya untuk mengumpulkan pengetahuan namun tidak mampu mengolahnya dan mengalaminya. Seperti kita bisa mengumpulkan banyak uang namun tidak bisa menikmati uang tersebut untuk kebahagiaan. Buat apa? Mending memiliki sedikit uang, mending memiliki sedikit pengetahuan namun bisa memberikan kemanfaatan bagi hidup kita yang sejati.

Tuhan Maha Adil dan Bijaksana. Masing-masing orang diberi rezeki dengan ukuran yang berbeda-beda. Namun setiap orang diberi kesempatan yang sama untuk menemukan cahaya kebenaran yang akan menjadi pencerahan di gelapnya hidup di dunia materi apus-apus (tipuan) ini.

Pemahaman terhadap kiamat juga harusnya tidak sekedar diyakini karena kitab suci mengatakan seperti itu. Kiamat juga harusnya juga bisa dialami oleh masing individu sehingga kita benar-benar yakin. Tidak hanya tembung JARE. Dan apa hakikat kiamat tersebut?

Untuk sementara tinggalkan dulu dan masukkan dulu pemahaman dan pengetahuan lama yang tentang kiamat yang kita dapatkan dari guru-guru agama SD, dari buku-buku dan informasi-informasi dari para agamawan. Marilah kita sejenak menjadi petualang spiritual dengan menelusuri dengan pengalaman mendapatkan kiamat yang sudah kita alami.

Kita mulai dengan pertanyaan apa itu kiamat? Menurut saya, kiamat adalah berkurangnya unsur penciptaan yang berproses secara evolutif. Seperti saat dulu kita ada untuk pertama kali di dalam KUN awal: IDE atau RENCANA TUHAN. Saat kita berada di alam ide itu mengalami kesempurnaan maka kita kemudian mengalami kiamat sedikit demi sedikit hingga kemudian ada di rahim ibu. Dan saat janin sudah mengalami kesempurnaan maka kita akhirnya mengalami kiamat hingga kemudian dilahirkan di dunia.

Dunia kita berkembang mengiringi kesempurnaan kesadaran ruh(ani) kita. Saat ruhani sudah mengalami puncak kesempurnaan, lama-lama kita akan mengalami kiamat berupa muksa yaitu transformasi ruh menuju alam ruhani sejati (alam kelanggengan). Ini kiamat diri pribadi. Bagaimana dengan kiamatnya dunia dan seisinya?

Saya beranggapan bahwa dunia ini sesungguhnya tidak ada bila saya tidak ada. Saya berpikir/ merasa (tentang adanya dunia) maka saya ada (dan dunia pun ada). Sehingga penghubung antara adanya saya dengan adanya dunia adalah kesadaran tentang keberadaan. Kesadaran sebagai jembatan penghubung inilah yang dalam dunia kebatinan disebut rasa pangrasa.

Sekarang soalnya adalah kesadaran/rasa pangrasa. Apakah kita masih menganggap bahwa kita merasa ada sehingga kemudian dunia pun ada? Sebaliknya, apakah kita sudah mengakhiri dengan kesadaran bahwa kita sejatinya tidak ada sehingga dunia ini tidak ada?

Dalam ajaran sangkan paran makrifat, kita diberitahu bahwa sejatinya kita ini tidak ada. Hanya Tuhan/Gusti/Ingsun yang ada. Sehingga dunia pun sejatinya tidak ada. Inilah tingkat pengetahuan paling hakiki, paling inti, paling substansial yang ditemukan oleh manusia yang sudah mencapai tahap Wakil Tuhan.

Diri yang sudah tidak menyadari keberadaannya, diri yang sudah tidak mengakui dia berada, diri yang sudah tidak merasa memiliki rasa punya (ora duwe rasa duwe), hanya DIRI-NYA yang ada sehingga proses kemudian berjalan terus, kiamat pun akhirnya terjadi lagi setelah datangnya kesempurnaan.

Inilah hakikat kiamat. Sehingga saya berani bertaruh dengan semua paranormal hebat sedunia meskipun mereka meramalkan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2012, namun saya yakin tidak akan terjadi kiamat pada tahun itu. Sebab apakah masing-masing dari kita sudah mengalami masa kesempurnaan kesadaran pribadi?

Selama masih ada bayi yang dilahirkan di dunia ini, selama itu pula Tuhan memberi kesempatan mereka untuk mengalami masa kesempurnaan diri. Tidak mungkin ujug-ujug datang kiamat sebelum dia memberi pengajaran pada setiap pribadi hingga mencapai sempurna. Nah, ada sedikit bocoran: tanda-tanda kiamat adalah tidak ada bayi yang lahir. Kapan itu? Tidak pernah ada bukan saat manusia tidak melahirkan bayi?

Maka sejatinya kiamat sebagaimana yang dipahami seperti bom meledak itu untuk sementara tidak perlu dikhawatirkan kedatangannya. Kecuali kalau kita sudah sempurna, maka bersiap-siaplah mengalami kiamat.

Ya, hidup sebagaimana yang kita alami sekarang ini sesungguhnya adalah sebuah panggung game maya di layar komputer. Hidup yang riil, kongkret, nyata adalah berada di luar komputer itu terus meruang-mewaktu bersama ruang-waktu-kehendak INGSUN YANG MAHA SEMPURNA-HIDUP KEKAL ABADI. Di situlah makna bahwa saat pribadi (kawulo) sudah bisa manunggal dengan Tuhan (Gusti), maka di situlah sejatinya kiamat itu tidak pernah ada. Karena kesempurnaan Dzat, Sifat dan Perbuatan-Nya tidak akan menyusut dan memudar.

1 komentar:

  1. Ass. Perkenankan saya untuk memohon maaf sebesar - besarnya jika apa yang saya ceritakan nantinya akan membuat anda tersinggung, sebelumnya perkenalkan nama saya Herlina Parawati, saya berasal dari Deli Serdang, saya seorang istri dari ibu 4 orang anak. Awalnya kehidupan keluarga saya sangatlah bahagia. Walaupun penghasilan suami saya hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari - hari keluarga kami, saya sangatlah bersyukur dan tak lama kemudian alhamdulillah suami saya diberikan kenaikan jabatan oleh atasannya, kehidupan kami mulai menanjak naik dan kami berpikir untuk membuka usaha. Singkat cerita sekali lagi saya sangat bersyukur sebab usaha ayam bakar yang kami buat sangat laris sehingga mendatangkan keuntungan besar bagi kami sekeluarga. Untuk memperbesar usaha kami, saya dan suami akhirnya memberanikan diri untuk meminjam uang di bank,setelah itu saya mendirikan cabang warung ayam bakar saya di berbagai daerah di Indonesia. Dengan jumlah karyawan kurang lebih 150 orang. Semula perkembangan usaha kami cukup baik, namun setelah setahun kemudian usaha kami mulai meredup dan cabang cabang warung ayam bakar kami mulai tutup satu per satu. Akhirnya usaha kami bangkrut dan menyisakan utang bank yang sangat besar bagi kami sekeluarga. Habis Jatuh Tertimpa Tangga pula suami saya dipecat dan dipenjarakan akibat dituduh menggelapkan uang perusahaan. Akhirnya semua hutang bank dan biaya hidup saya tanggung sendiri membesarkan empat orang anak tanpa suami saya merupakan cobaan yang sangat berat bagi kehidupan saya. saya stres dan hampir memutuskan kejalan yag salah dengan mengakhiri hidup saya sendiri, dalam keterpurukan hidup saya, secara tidak sengaja saya membuka salah satu blog kesaksian dan membaca kolom komentar seseorang yg punya nasib yang sama dengan saya. Dalam komentarnya dia mengarahkan saya untuk menghubungi seorang guru yakni Kyai H. Achmad Mubarak yang membantunya keluar dari masalahnya. Saya mencoba menghubungi pak kyai dan alhamdulillah beliau bersedia membantu saya. Masyaallah berkat bantuan beliau akhirnya semua utang saya lunas dan saya mampu mendirikan usaha kembali , walhasil sekarang saya sudah memiliki aset dimana mana dan memiliki perusahaan yang mengeskpor hasil laut keluar negeri, Semua ini terjadi berkat Allah SWT lewat uluran tangan pak Kyai H. Achmad Mubarak yang begitu tulus dan baik dalam mengarahkan saya keluar dari masalah utang saya. Sebagai wujud Ungkapan rasa syukur dan terima kasih saya, saya akan memberikan nomor beliau kepada anda yang membaca cerita saya ini, jika saudara saudari memiliki masalah seperti saya silahkan hubungi beliau di nomor 0821 2545 0758. Semoga bermanfaat dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin yaa rabbal alamin. Allahu Akbar

    BalasHapus